JABAR MEMANGGIL - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Bogor sukses memamerkan lebih dari 80 karya jurnalistik mereka dalam bentuk foto di Gedung Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor pada hari Minggu (5/11). Pameran yang bertajuk "Metamorfosa" ini berlangsung selama dua pekan, mulai dari tanggal 5 hingga 18 November.
Karya-karya jurnalistik yang dipajang adalah hasil jepretan para anggota PFI Bogor periode 2022-2023. Mereka mengisi ruang di dalam Gedung Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor dengan berbagai foto yang memukau.
Baca juga: Training Center Perumda Tirta Pakuan Diresmikan, Siapkan SDM Kompetitif
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, berbicara tentang pentingnya perspektif dalam jurnalisme dan bagaimana foto dapat memberikan sudut pandang yang berbeda terhadap perkembangan kota. Dia menyebut bahwa meskipun mungkin terlihat biasa bagi masyarakat umum, dari segi jurnalisme dan publikasi, pandangan ini bisa sangat berbeda. Dedie A Rachim juga mengakui kemampuan khusus yang dimiliki oleh anggota PFI dalam menangkap momen yang berbicara melalui foto.
Menurutnya, karya-karya yang dipamerkan bukan hanya memiliki makna mendalam, tetapi juga mampu memotivasi dan menginspirasi. Selain itu, foto-foto ini juga bisa menjadi dokumen berharga dalam menggambarkan perkembangan kota dari waktu ke waktu.
"Dari masyarakat mungkin melihatnya sebagai sesuatu yang biasa, tapi kalau dari sisi jurnalisme, dari sisi kepentingan publikasi pasti akan berbeda," kata Dedie A Rachim didampingi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor, Rudyana.
Baca juga: Denny Mulyadi Terpilih Jadi Sekda Kota Bogor
Dedie A Rachim menekankan bahwa pameran ini memberikan wawasan berbeda tentang peristiwa dan menjadi masukan berharga bagi pemerintah kota dalam upaya perbaikan. Sebagai contoh, dia menyebut salah satu foto yang sangat mengesankan, yaitu seorang ASN Kota Bogor yang tuna netra. Ini adalah cara yang kuat untuk menyampaikan pesan bahwa pemerintah peduli terhadap orang dengan disabilitas.
"Mungkin masyarakat tidak tahu bahwa di Kota Bogor ada pegawai Negeri Sipil yang direkrut dan berstatus difabel, ini bisa menggambarkan kepada publik bahwa kepedulian kita kepada kaum difabel memang ada termasuk di pemerintah kota," ucapnya.
Ketua PFI Bogor, Hendi Novian, menjelaskan bahwa pameran foto ini bertujuan untuk menggambarkan perubahan lingkungan di Kota dan Kabupaten Bogor. Mereka mencoba mencakup berbagai aspek, mulai dari pergerakan ekonomi hingga peristiwa politik, melalui 80 foto tunggal dan foto story.
Baca juga: Budaya Tempe Resmi Diajukan ke UNESCO, Rembug Nasional Digelar di Bogor
Hendi Novian berharap bahwa pameran foto ini akan menjadi alat evaluasi yang berguna bagi semua pihak, membantu menentukan apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang perlu dipertahankan dalam perjalanan mereka. PFI Bogor ingin memberikan gambaran yang jelas tentang visi dan tujuan mereka melalui pameran ini.
"Kami coba gambarkan dari 80 foto tunggal dan foto story, harapan kami pameran foto bisa menjadi bahan evaluasi PR kita bersama, mana yang harus dibenahi dan dipertahankan, harus ditingkatkan, itu yang bisa digambarkan bahwa PFI," tutup Hendi Novian. ( Y. Irawan)
Editor : Redaksi