JABAR MEMANGGIL– Pemerintah Kota Bogor menegaskan komitmennya untuk menjadikan kota hujan sebagai destinasi wisata medis unggulan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dalam sebuah agenda yang digelar Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI), di IPB Internasional Convention Center Kota Bogor, sabtu (14/06/2025).
Menurut Dedie, Kota Bogor memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor wisata medis. Saat ini, terdapat 22 rumah sakit di Kota Bogor, termasuk RSUD Kota Bogor, yang seluruhnya telah terakreditasi. Selain itu, 25 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah kota juga telah mendapatkan akreditasi paripurna, menandakan mutu pelayanan kesehatan yang dijaga secara konsisten.
“Dengan jumlah fasilitas kesehatan yang terakreditasi dan didukung oleh tenaga medis profesional, Kota Bogor cukup percaya diri untuk menjadi kota tujuan wisata medis, seperti halnya Penang di Malaysia atau Singapura,” ujar Dedie . Ia juga menambahkan bahwa saat ini ada rencana pembangunan lima rumah sakit baru, yang semakin memperkuat infrastruktur kesehatan di kota ini.
Namun demikian, Dedie juga mengakui bahwa dari total klinik yang ada di Kota Bogor, baru 42 persen yang telah terakreditasi, sementara 58 persen sisanya masih dalam proses.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong kolaborasi yang lebih erat dengan LAFKI untuk mempercepat proses akreditasi klinik-klinik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum LAFKI, Kolonel (Purn) dr. Friedrich Rumintjap, menyatakan dukungan penuh terhadap visi Pemkot Bogor.
“Kami akan terus mengawal target dan harapan Wali Kota Bogor untuk menjadikan kota ini sebagai yang terbaik dalam layanan kesehatan. Potensi Kota Bogor sangat baik dan kami melihat peluang besar untuk menjadikannya sebagai kota wisata medis,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan peningkatan standar mutu layanan kesehatan, Kota Bogor menatap masa depan sebagai pusat rujukan medis sekaligus tujuan wisata kesehatan yang kompetitif di tingkat nasional dan internasional.