Advertisement

Iluni UI, Deolipa Yumara Minta Status Kemahasiswaan Bahlil Dicabut

 

JABAR MEMANGGIL– Pengacara kondang yang juga Iluni UI, Deolipa Yumara meminta status kemahasiswaan Bahlil Lahadalia dicabut. Hal ini buntut dari polemik gelar doktoral yang diraihnya di SGSK UI. Menurut Deolipa, ada tebang pilih antara mahasiswa biasa dengan Bahlil.

Pasalnya, sejumlah mahasiswa yang sempat kedapatan melakukan plagiarisme langsung diberi sanksi Drop Out (DO) sementara keputusan terkait Kasus Bahlil, hanya diberikan waktu untuk merevisi disertasinya.

“Di Fakultas Hukum pernah ada, di Fakultas Psikologi pernah ada ketika seorang anak yang di jenjang S1 melakukan plagiat bikin skripsi langsung di drop out, dipecat dari posisi mereka sebagai mahasiswa. Apalagi nih Doktor ya, calon Doktor dia punya empat kesalahan yang sudah diakui oleh dewan kehormatan UI. Kemudian ketika dia disuruh revisi ini posisi yang sangat memalukan,” ujar Deolipa saat ditemui di kediamannya di kawasan Pancoran Mas, Jumat (13/03/2025).

Terlebih, disertasi Bahlil diketahui menggunakan dokumen salah satu LSM tanpa izin. Belum lagi, waktu perkuliahannya sangat singkat dan dinilai tidak sesuai dengan jangka waktu perkuliahan jenjang doktoral.

“Bahlil ya supaya direvisi itu dia punya disertasi padahal nyatanya dari badan dari UI, dewan kehormatan UI, di mana setelah dievaluasi ternyata Bahlil ini melanggar beberapa hal yang sifatnya sangat signifikan bagi posisi akademik,” tuturnya.

Deolipa pun meminta agar UI memberikan sanksi lebih tegas atas pelanggaran tersebut, bukan hanya revisi disertasi. Keputusan terkait revisi dianggap Deolipa terlalu lemah, padahal UI adalah universitas top di Indonesia.

“Jadi ini tindakan yang memalukan yang dilakukan oleh Rektor, ini pejabat Rektor UI melakukan tindakan yang memalukan, jadi memalukan narwah UI ya. Seharusnya Bahlil ini di DO gitu, jadi yang pantas terhadap Bahlil dalam posisi kuliahnya di S3 adalah di drop out itu yang pantas, tapi karena disuruh revisi ini kita mempertanyakan bagaimana kebijakan-kebijakan UI yang sekarang,” ungkapnya.

Ia mengaku hal ini akan terus dikiritisi, dan jika tidak ada tindak lanjut, ia pun akan melayangkan somasi kepada pejabat UI. Tindakan tersebut sebagai bentuk keresahannya sebagai alumni UI.

“Kalau memang ini tetap berjalan seperti ini tidak ada perubahan keputusan dari Rektor UI, tentunya saya sebagai Iluni UI bisa kemudian melakukan somasi, somasi terbuka karena ketidakadilan,” pungkasnya. (Sidharta agung)

Penulis:
Sidharta agung
Editor:
Husni nursyaf