Advertisement

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia: Pergi Migran Pulang Juragan

 

JABAR MEMANGGIL– Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan bahwa pekerja migran Indonesia baik yang sebelum berangkat sampai berangkat dan hingga pulang akan terlindungi dari tindakan-tindakan kekerasan, eksploitasi dan juga human trafficking. Rabu (26/2/2025).

“Saya menyampaikan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pengelolaan kantong menejemen atau tata kelola penempatan”. Katanya.

Dirinya menambahkan pada tahun iniĀ  menteri perlindungan pekerja migran ini juga akan menempatkan ribuan pekerja ke seratus negara tujuan.

“dan tahun ini kami akan menempatkan InsyaAllah 425 ribu pekerja migran Indonesia ke seratus negara tujuan, 425 ribu ini berkontribusi secara nyata dan langsung terhadap pengurangan pengangguran 0,6% dan juga berkontribusi tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi” Ucapnya.

Selain itu menurut Menteri, yang paling penting dalam penempatan pekerja migran Indonesia adalah akan terjadinya investasi pengembangan sumber daya manusia.

“Karena secara langsung akan terjadi transfer of knowledge atau transfer ilmu pengetahuan dan transfer of skill atau akan terjadi transfer keterampilan sehinnga ketika dia kembali itu akan menjadi skill-skill, pekerja-pekerja yang memiliki tingkat keahlian dan kultur bekerja yang jauh lebih baik ke depan” Tambahnya.

BP2MI juga terus melakukan Upaya-upaya memperdayakan pekerja migran Indonesia .

” Jadi Kementrian ini juga mengatur, mengurus bagaimana ia kembali dan itu kita akan bantu dalam bentuk pelatihan wirausaha, kita bantu akses modal kita bantu pencarian peluang pasar dan oleh karena itu kita pakai istilah berangkat migran pulang juragan” Tutupnya.

Hal tersebut dikatakan Abdul Kadir saat memberikan kuliah umum kepada ribuan praja di kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selain itu juga di berikan penghargaan Bintang Kartika Astha Brata Utama oleh Rektor IPDN Hadi Prabowo.

Penulis:
Husni nursyaf
Editor:
Admin