Toko Grosir Dibobol Maling, Kerugian Hingga Rp 200 Juta

 

JABAR MEMANGGIL– Sebuah toko grosir sembako yang berada di Jalan Raya Haurwangi-Rajamandala, tepatnya di Kampung Haurwangi, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur dibobol sekelompok maling. Rabu (29/1/2025)

Aksi pencurian tersebut terjadi pada Rabu sekitar pukul 2.00 WIB. Pencurian tersebut terbilang mulus, lantaran sebelum terjadi para pelaku memutus kabel CCTV atau kamera pengawas yang terpasang di luar toko. Akibatnya, pemilik toko mengalami kerugian hingga Rp 200 juta rupiah.

Beni (40), anak pemilik toko mengatakan bahwa peristiwa pencurian ini pertama kali diketahui sekitar pukul 06.00 WIB. Saat hendak membuka toko, ia mendapati pintu dalam keadaan tidak terkunci. Setelah masuk, ia terkejut melihat barang dagangan sudah berantakan, terutama stok rokok yang raib.

Menyadari toko dibobol maling, Beni segera memeriksa rekaman CCTV. Namun, sebagian besar kamera sudah tidak berfungsi karena kabelnya diputus oleh pelaku. Hanya satu kamera yang masih menyala, dan dari rekaman tersebut terlihat kawanan maling menggunakan mobil Avanza hitam dengan jumlah pelaku lebih dari dua orang.

“Terlihat dalam monitor CCTV, kawanan maling menggunakan mobil Avanza hitam dan jumlahnya lebih dari dua orang,” ujarnya.

Setelah yakin bahwa tokonya telah dibobol, Beni segera melaporkan kejadian ini kepada perangkat Desa Haurwangi dan Polsek Bojongpicung. Tak lama setelah laporan diterima, jajaran kepolisian datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

“Setelah saya lapor, Polsek Bojongpicung langsung datang dan memeriksa seluruh kondisi toko yang dibobol. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 200 juta,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Bojongpicung, AKP Eriyanto mengungkapkan, pencurian ini tampaknya dilakukan secara terorganisir. Pelaku merusak lima gembok dan mematikan listrik toko dan merusak CCTV sebelum melancarkan aksinya.

“Setelah berhasil membobol toko, mereka mengacak-acak isi toko dan membawa barang-barang berharga, terutama rokok,” jelasnya.

Terkait apakah ini dilakukan oleh spesialis pembobol toko, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman. Selain itu, total kerugian masih dalam tahap verifikasi ulang.

“CCTV di toko sebagian mati karena listrik dimatikan, dan ada juga yang dirusak namun ada satu yang menyala. Menurut laporan sementara, kerugian mencapai sekitar Rp 200 juta, namun masih kami cek ulang. Kami juga masih memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap pelaku,” pungkasnya.(Muchlis Bachtiar)

Penulis:
Muchlis Bachtiar
Editor:
Husni nursyaf