Bahas Kawasan Cepu Raya, Mensesneg Hadir di PEM Akamigas Cepu

Advertisement

JABAR MEMANGGIL – Gagasan Kawasan Cepu Raya ikut di bahas Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bersama beberapa pejabat tinggi di Blora dan Bojonegoro di PEM Akamigas, Senin (21/8/2023).

Pratikno menyampaikan gagasan Kawasan Cepu Raya ini bertujuan untuk mengoptimalisasi PEM Akamigas dan Perhutani sebagai institusi pemerintah yang menjadi Engine of Growth.

Diketahui sebelumnya, gagasan Kawasan Cepu Raya merupakan kawasan ekonomi khusus yang meliputi Blora, Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban. Kawasan dengan segala potensi perekonomian tersebut rencananya akan dipusatkan di kota Cepu. Satu kota kecamatan yang terletak di ujung barat Kabupaten Blora, Jawa Tengah berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Jika pilot project Cepu Raya ini berhasil, harapannya akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pembangunan daerah dan ekonomi rakyat,” katanya.

Seperti di PEM Akamigas, sambungnya, jika mahasiswa tahun pertama bisa di asrama maka, tahun berikutnya non asrama dan tinggal di homestay atau kost. Hal tersebut akan membantu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dari homestay hingga makanan dan sebagainya.

“PEM Akamigas juga perlu membuka program studi baru terkait energi secara lebih luas. Karena energi saat ini kan bukan hanya migas saja. Namun, ada biodiesel, bioethanol dan sebagainya,” imbuh Pratikno.

Senada dengan Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, mengatakan, perlu membuka program studi baru bagi PEM Akamigas yang selain ilmu kemigasan.

Ia mengatakan bisa juga ilmu kehutanan pertanian dan sebagainya dengan bekerja dengan Perhutani dan pihak terkait.

Banyak hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan untuk mewujudkan Cepu sebagai Kawasan Cepu Raya.

Menurut Bupati Blora, Arief Rohman, beban Cepu akan semakin berat. Namun, potensi yang ada di Cepu bisa dimaksimalkan hingga Kawasan Cepu Raya bisa terwujud.

“Untuk masalah lingkungan saja, Cepu ini kalo hujan kebanjiran, kalo kemarau ya kekeringan, sehingga program pengendalian banjir ini sangat diperlukan. Keberadaan PEM Akamigas ini dikenal sebagai sekolah elit, namun perlu juga menambah jurusan baru seperti pertambangan yang relevan dengan daerah Cepu Raya,” ucap Bupati Blora.

Tanam pohon matoa (Jabar Memanggil/lst)

Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam ini diakhiri dengan tanam pohon matoa oleh Mensesneg di taman Sirius PEM Akamigas.

Hadir pula dalam pertemuan ini adalah Sekretaris Kemensesneg Setya Utama, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Sekretaris BPSDM ESDM Wahid Hasyim, Manager Cepu Field PT. Pertamina EP Agung Wibowo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Cepu Endung Trihartaka, Komandan Kodim dan Kapolres Blora, Kepala PPSDM Migas, Wakil Direktur 1, 2, dan 3 PEM Akamigas.