Muktamar ke-6 Serikat Tani Islam Indonesia: Dorong Ketahanan Pangan di Era Industri 5.0

JABAR MEMANGGIL– Serikat Tani Islam Indonesia (STII) menggelar Muktamar ke-6 di Kota Bogor dengan tema “Peran STII dalam Industri 5.0 untuk Ketahanan Pangan”. Tema ini menegaskan komitmen STII untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan.

Ketua Umum Pengurus Besar STII, Fathurrahman Mahfudz, menyampaikan apresiasi terhadap perhatian besar pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, terhadap sektor pertanian.

“Kami di STII baru melihat perhatian yang begitu besar dari seorang Presiden terhadap dunia pertanian. Ini memberikan energi baru bagi kami untuk bergerak bersama mencapai kedaulatan pangan,” ungkapnya.

Sinergi Menuju Kedaulatan Pangan

Dalam muktamar ini, STII mengajak seluruh anggotanya dari Aceh hingga Papua untuk bersinergi dengan pemerintah dan pelaku sektor pertanian lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya menuju kedaulatan pangan yang telah lama diperjuangkan.

STII juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan koordinasi dalam mencapai swasembada pangan, khususnya pada komoditas utama seperti beras, jagung, kedelai, dan tebu.

“Kami sudah lama memperjuangkan swasembada pangan, tetapi hingga kini Indonesia masih bergantung pada impor. Saatnya bergerak nyata, bukan sekadar retorika,” tegas Fathurrahman.

Inovasi Teknologi Pertanian

Dalam upaya meningkatkan produktivitas, STII memperkenalkan varietas unggulan padi Trisakti yang dapat dipanen hanya dalam 75 hari. Teknologi ini memungkinkan hasil panen mencapai 8 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 4–5 ton per hektare. “Jika teknologi ini diterapkan secara masif, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor,” jelasnya.

Optimisme Terhadap Kepemimpinan Presiden Prabowo

Fathurrahman juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mendukung langkah serius Presiden Prabowo dalam mewujudkan kedaulatan pangan. “Kami percaya beliau serius. Mari bersama-sama bekerja, meningkatkan produktivitas pertanian demi mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Muktamar ke-6 STII ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran organisasi dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di era Industri 5.0. Dengan sinergi yang erat, Indonesia diharapkan mampu mencapai swasembada pangan dan kedaulatan di sektor pertanian.

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin