
JABAR MEMANGGIL– Sebagai bentuk upaya membentuk karakter, kedisiplinan, serta kecintaan terhadap tanah air bagi warga binaan di lingkungan Pemasyarakatan, Lapas dan Rutan se-wilayah Priangan Timur gelar pembinaan kepramukaan.
Untuk memastikan manfaatnya program tersebut, tim Pokja Pengembangan Pembinaan Kepramukaan Kanwil Kemenhumham Jawa Barat melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pada Lapas dan Rutan wilayah Priangan Timur.
Kegiatan tersebut digelar di lapangan Lapas Kelas II A Garut. di ikuti oleh Lapas Tasikmalaya, Lapas Ciamis, Lapas Banjar dan Rutan Garut. Kamis, (05/12).
Dalam kegiatan pembinaan ini melibatkan para petugas, pembina Pramuka, dan warga binaan, dengan harapan dapat memberikan dampak positif terutama dalam pembentukan karakter, kedisiplinan.
Koordinator Pramuka Kemenkumham Jawa Barat, Engkuy Kurniasih menjelaskan bahwa monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk memastikan program pramuka di Lapas dan Rutan berjalan dengan baik serta memberikan manfaat nyata bagi warga binaan.
“Tentunya, pada kegiatan hari ini adalah kita berkumpul petugas, pembina Pramuka yang dari Kwartir Ranting cabang Priangan Timur dengan pembina Pramuka yang ada di Lapas dan Rutan Se Priangan Timur”. Tuturnya.
Monev yang dilakukannya ini tak lain adalah selain evaluasi juga merancang tindak lanjut di tahun 2025 mendatang.
“Tentunya, kegiatan yang sudah dilaksanakan ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi warga binaan dan tentunya membuat rencana tindak lanjut di 2025,” ujarnya.
Pembinaan kepramukaan di lembaga pemasyarakatan ini telah berlangsung sejak adanya nota kesepahaman (MOU) antara Kwarnas dan Kemenkumham, yang mengatur adanya organisasi pramuka di setiap Lapas dan Rutan.
Di Jawa Barat sendiri, Gugus Depan (GD) yang berfungsi sebagai tempat berkumpul dan pelaksanaan kegiatan pramuka sudah terdaftar secara resmi di Kwartir Cabang Pramuka setempat. Ini menjadi bukti nyata komitmen untuk terus mengembangkan pramuka di lingkungan lapas.
Dalam proses evaluasi, salah satu hal yang menjadi fokus adalah sejauh mana program ini dapat membentuk karakter warga binaan, menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, serta kedisiplinan. Evaluasi yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk menilai sejauh mana pencapaian tersebut, tetapi juga untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki atau dikembangkan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II A Garut, Rusdedy menekankan pentingnya kepramukaan dalam program pembinaan bagi warga binaan.
“Iya, tentunya Lapas Garut senantiasa memberikan pembinaan wawasan kebangsaan, kepemimpinan serta pembentukan karakter bagi warga binaan melalui kepramukaan”. Ungkapnya.
Kegiatan dirangkaikan dengan berbagai perlombaan, yakni Lomba Ketangkasan Baris Berbaris, kreasi yel-yel serta cerdas cermat. Para peserta begitu antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang diberikan.
Diharapkan dengan adanya monitoring dan evaluasi ini, program pembinaan kepramukaan akan semakin berdampak positif bagi warga binaan, membentuk jiwa korsa, kreatifitas, memiliki karakter yang lebih baik dan siap terintegrasi dengan masyarakat. ( Wildan)