Lestarikan Bahasa Ibu, Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Gelar Festival

JABAR MEMANGGIL– Sebagai bentuk upaya melestarikan Bahasa Ibu, Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat sukses menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Jawa Barat 2024 di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Acara ini diikuti oleh 756 peserta dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, terdiri dari siswa SD/sederajat dan SMP/sederajat, masing-masing 378 peserta putra dan putri.

Ajang FTBI tahun 2024 ini menampilkan tujuh cabang lomba, antara lain Nembang Pupuh, Biantara, Ngarang Carpon, Baca jeung Nulis Aksara Sunda, Borangan, Maca Sajak, dan Ngadongeng. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati, menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian akhir dari program revitalisasi bahasa daerah dalam kerangka Merdeka Belajar Episode 17.

“FTBI ini adalah tahap akhir dari program revitalisasi bahasa daerah yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Episode 17. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Bahasa Sunda di kalangan generasi muda,” jelas Herawati.

Ia pun mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Garut dalam penyelenggaraan FTBI dan berharap kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang sebagai upaya pelestarian bahasa daerah.

“Mudah-mudahan rasa cinta terhadap bahasa sunda terutama di kalangan tunas-tunas bahasa sunda di kalangan anak-anak kita bisa terus tumbuh dan bisa tetap lestari, sehingga bisa menjadi ciri atau identitas kelokalan kita yang akan menjadi pemersatu Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai tuan rumah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, menyebut kehadiran FTBI sebagai bentuk penghargaan terhadap siswa yang mempelajari Bahasa Sunda dan menjadi tolok ukur keberhasilan bahasa sunda di tiap-tiap sekolah atau kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat.

“Target juara bukan segalanya tapi keceriaan anak adalah salah satu pilihan,” tandasnya.

FTBI Tahun 2024 menjadi momentum penting dalam pelestarian budaya lokal, khususnya Bahasa Sunda, sekaligus memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Jawa Barat. ( Wildan)

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin