
JABAR MEMANGGIL— RekaTalks, sebuah inisiatif dari Ekosistem Kedaireka di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), kembali digelar tahun ini dengan semangat membangun kolaborasi antara perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Acara ini mengusung tema “Peluang Kolaborasi Melalui Ekosistem Kedaireka: Sebuah Ekosistem Kolaborasi untuk Inovasi”, dengan fokus pada kolaborasi kampus di wilayah Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara, di bawah naungan LLDIKTI Wilayah XVI.
RekaTalks 2024 diselenggarakan secara hybrid dari Auditorium Kampus STIE Eben Haezer, Manado, dan dihadiri oleh pemimpin kampus-kampus LLDIKTI Wilayah XVI, baik secara luring maupun daring. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan DUDI dalam menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat dan dunia industri.
Ketua STIE Eben Haezer, Sweetly Mumu, SE., MM, mengungkapkan harapannya bahwa melalui RekaTalks ini, kampus-kampus di LLDIKTI Wilayah XVI dapat memperoleh pandangan dan masukan yang berharga untuk memperkuat proposal kerjasama dengan mitra DUDI, khususnya dalam rangka hilirisasi inovasi.
“Kami berharap RekaTalks ini dapat memberikan inspirasi dan pandangan bagi kampus-kampus di wilayah kami, sehingga proposal kerjasama yang diajukan dapat diterima oleh mitra industri,” ujar Sweetly Mumu.
Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM, Rektor Universitas Gunadarma sekaligus Ketua Dewan Pengarah PMO Ekosistem Kedaireka 2024, menjelaskan bahwa Universitas Gunadarma diberi tanggung jawab untuk mensosialisasikan partisipasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam program Kedaireka dan Program Dana Padanan (PDP). Ia berharap kegiatan ini akan menghasilkan kerjasama yang lebih kuat antara kampus dan industri, dengan target memenangkan hibah program.
“Target kami adalah agar setelah kegiatan ini, kampus-kampus di wilayah LLDIKTI XVI dapat memenangkan hibah dan memperkuat partisipasi mereka dalam program Kedaireka,” ungkap Prof. Margianti.
Dalam kesempatan yang sama, Munawir Sadzali Razak, S.IP., MA, Kepala LLDIKTI Wilayah XVI, menekankan pentingnya dialog antara perguruan tinggi dan DUDI untuk mendorong inovasi yang relevan dan solutif. Ia menyebutkan bahwa Ekosistem Kedaireka telah menciptakan wadah kolaborasi yang mendorong sinergi tersebut.
Sebagai narasumber utama, Dr. dr. Matrissya Hermita, M.Si., M.IKom, Direktur PMO Ekosistem Kedaireka 2024, memberikan tips berharga bagi peserta untuk lebih berpeluang lolos dalam Program Dana Padanan (PDP). Menurutnya, PDP terbagi dalam dua skema: Skema A untuk hilirisasi inovasi dan Skema B untuk pemberdayaan masyarakat atau efisiensi tata kelola pemerintahan.
“Kedaireka ibarat biro jodoh antara perguruan tinggi dan mitra industri. Untuk lolos PDP, penting bagi peneliti untuk mengenali skema yang dipilih dan memahami kebutuhan mitra maupun pemerintah,” jelas Matrissya.
Acara RekaTalks 2024 ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kolaborasi dunia pendidikan dan industri, sejalan dengan visi Mendikbudristek, Nadiem Makarim, bahwa “Tidak ada inovasi yang dapat tercipta tanpa kolaborasi.” ( Shidarta)