
JABAR MEMANGGIL – Ratusan massa anggota Manggala Garuda Putih, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Barat, di Jalan LL. RE. Martadinata Kota Bandung pada Jumat 12 Mei 2023 kemarin. Mereka menuntut Benny Bachtiar mundur dari jabatannya sebagai Kadisbudpar Jabar.
Massa Manggala Garuda Putih diketahui sudah berkali-kali melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. Kali ini massa aksibmenyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya adalah meminta Kepala Disbudpar Jabar untuk meletakan jabatannya, atau mundur dari jabatannya.
Meski mendapat pengawalan dan penjagaan pihak kepolisian, massa mencoba terus merangsek masuk ke gedung Disbudpar Jabar untuk menyampaikan langsung tuntutan. Sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dan aparat kepolisian.
Kordinator aksi, Agus Satria menilai, bahwa Disbudpar Provinsi jabar tidak cocok di pimpin seorang Beni Bahtiar. Menurutnya, Benny bisa menduduki jabatan sebagai Kepala Disbudpar karena adanya kedekatan dengan Ridwan Kamil.
“Ini patut diduga ya, karena sebelumnya Ridwan Kamil pernah merekomendasikan Beni Bachtiar menjadi calon Sekda Kota Bandung pada waktu itu,” ujarnya.
“Beni Bachtiar saat ini menjabat sebagai kepala dinas namun dari kepemimpinannya menemukan kegagalan, menurut kami beliau tidak memiliki ke ilmuan tentang budaya dan pariwisata,” imbuh Agus Satria.
Agus menilai, daripada budaya dan pariwisata Jawa Barat mengalami kemunduran, pihaknya meminta agar Beni Bachtiar mundur dari jabatannya.
“Kepada bapak polisi jangan pernah mau di adu dombakan dengan masyarakat demi kepentingan pejabat yang menggarong uang rakyat,” kata Agus dalam orasinya.
Selain itu, Agus juga menyoroti prihal transparansi anggaran destinasi wisata dan transparansi anggaran seni se-Jabar.
“Kita harus tahu transparansinya. Penggunaannya seperti apa itu harus terbuka. Ditambah lagi soal dugaan LPJ fiktif anggaran perjalanan dinas TA 2021-2022, itu harus diungkap,” bebernya.
“Karena kami bagian dari masyarakat Jawa Barat tentunya tidak mau memiliki pemimpin yang tidak bisa mempertahankan nilai nilai budaya dan pariwisata di Jawa Barat,” tambahnya.
Massa Manggala Garuda Putih, mengancam bila tidak legowo untuk mundur, maka massa akan terus bergerak untuk mendorong Pemerintah Jawa Barat mencopot jabatannya sebagai bentuk penyelamatan, agar budaya dan pariwisata di Jawa Barat kembali sebagai pagar persatuan dan persaudaraan.
Menurutnya tindakan korupsi itu tidak hanya soal uang dan kerugian negara, tetapi ketika kebudayaan dan nilai-nilai sejarah dimatikan itu juga merupakan korupsi.
“Jangan sampai mematikan seni dan kebudayaan di Jawa Barat, yang merupakan ruh dan tonggak sejarah berdirinya bangsa ini,” tuturnya.