Minim Fasilitas Akses Internet, Guru SMPN di Pelosok Harus Numpang Akses Internet di Kantor Desa

JABAR MEMANGGIL–  Di tengah era digitalisasi ini, tentunya berbagai regulasi disemua sektor mulai berbenah melakukan perubahan dengan sistem yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Pada dunia pendidikan saat ini sudah mulai dirasakan bagi kalangan pendidik maupun siswa.

Bagaimana tidak, siswa dan guru saat ini harus dituntut untuk memahami era digitalisasi yang tak memandang bulu. Namun, apa yang terjadi saat ini tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan bagi kalangan pendidikan harus mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Di kawasan pelosok Garut Selatan, tepatnya di Desa Girimukti, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejumlah guru di SMPN Satu Atap 3 Cikelet ini terpaksa harus menempuh akses jalan untuk mencari sinyal dengan jarak tempuh hingga mencapai 3 KM.

Para abdi negara ini, mereka setiap harinya harus ikut menumpang di sebuah kantor desa yang berjarak tempuh mencapai 3 KM dari sekolah, hal ini dilakukan para guru dan kepala sekolah guna untuk mendapatkan sinyal agar akses internetnya mereka dapati dan laporan merekapun bisa tersampaikan.

“Iya kami, usai kegiatan belajar mengajar disekolah dengan dipimpin langsung kepala sekolah setiap harinya harus menempuh jalan ke kantor desa untuk mendapatkan akses internet, karena kalau tidak bisa di upload berbagai berkas tentunya kami dianggap tidak bekerja.” Ujar Fenfen Kurniawan, Wakil Kepala SMPN Satu Atap 3 Cikelet.

Menurut Fenfen, dengan keterbatasan akses internet ini tentunya sangatlah menyulitkan bagi kami PPPK yang baru bertugas di pelosok wilayah selatan ini, karena akses internet yang kami terima tak semaksimal seperti pada yang lainnya. Namun demikian, tentunya ini harus kami tuntaskan karena menjadi kewajiban kami selaku abdi negara dengan perjuangan yang kami tempuh ini. Ujar Fenfen kepada awak media.

Dikatakan Fenfen, tak hanya Guru saja, siswapun saat ujian mereka harus menumpang di sekolah lain karena tak memiliki fasilitas yang memadai.

Ia berharap, agar pemerintah dapat melakukan pemerataan fasilitas yang maksimal agar akses internet di wilayah selatan dapat maksimal sehingga berbagai tugas sebagai guru dapat terselesaikan sesuai regulasi.

“Saat ini, karena diawal tahun dan awal semester. Kami sedang menyelesaikan target kinerja yang harus dicapai kedepannya dengan menggunakan aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar), sehingga dengan akses dan fasilitas pendukung lainnya yang maksimal akan menghasilkan kinerja yang baik.” Pungkasnya. ( Wildan Fadhila)

Penulis:
Redaksi
Editor:
Admin