JABAR MEMANGGIL -Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui Kapolsek Nagrak Polres Sukabumi Iptu Teguh Putra Hidayat, menyerahkan bantuan tali asih berupa Sembako kepada Emak Iti (70) seorang lansia yang hidup sebatang kara di Kampung Cimande Rt 04/06 Desa Kalaparea Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Sabtu (16/12/23).
” Pada siang ini kami diperintahkan Bapak Kapolres Sukabumi untuk menyerahkan bantuan sembako kepada Emak Iti,” Kata Iptu Teguh kepada awak media.
Kepada Media Teguh mengatakan, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengetahui tentang Nasib Emak Iti dari pemberitaan media lokal yang mengulas kondisi lansia yang memang memerlukan bantuan.
Nenek Iti (70) seorang lansia warga kampung cimande RT 04 RW 06 desa klaparea kecamatan Nagrak kabupaten sukabumi Jawa Barat.Ia harus menghabiskan masa senjanya dengan tinggal di sebuah rumah tak layak huni berukuran 3 M x 2,5 M.
Mirisnya, rumah nenek Iti ini berada di pinggir jalan desa,yang ia tempati tersebut semuanya terbuat dari kayu dan bambu yang sudah lapuk.dengan dinding anyaman bambu (bilik) yang sudah terkelupas sehingga saat malam hari angin pun menembus dinding rumah.jika datang musim hujan dipastikan air masuk kedalam rumah karena genteng genteng pun sudah pada melorot.
Ditemui di rumahnya nenek Iti tak bisa banyak diajak berbincang. Dia mengalami gangguan suaranya saat berbicara karena pernah jatuh(Red-tegangga) mengingat usianya yang sudah senja. Dia pun tak bisa banyak beraktivitas di rumahnya,
Di rumah itu, terdapat kasur lusuh yang menjadi tempat tidurnya. Barang-barang perabotan di rumahnya nampak berantakan tak tertata. Untuk dapur menyatu dengan tempat tidurnya. Sedangkan untuk keperluan mandi,Nenek Itu numpang di rumah tetangganya. Menurut tetangga sekitar Cepi, yang tidak jauh rumahnya dari Nenek Iti menyampaikan sudah beberapa tahun lamanya semenjak di tinggal suaminya, Nenek Iti tinggal di rumah yang tak layak huni tersebut. Untuk bisa makan sehari-hari, Nenek Iti hanya menerima pemberian dari anak anaknya kadang dari orang lain dan tetangga, karena fisiknya sudah tidak memungkinkan untuk ia mencari nafkah.
Harapannya cuma satu, agar kedepannya ada perhatian serius dari pemerintah terutama pihak pemerintahan desa.apalagi ini rumah nenek Iti persis di pinggir jalan raya desa sudah jelas setiap orang lewat melihat keadaan rumahnya. ( P.Haeruman)