JABAR MEMANGGIL-Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bogor, mengungkapkan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Penurunan signifikan tercatat di Kota Bogor, menjadi yang tertinggi di Jawa Barat, dari 2.363 menjadi 1.849, menunjukkan penurunan sebanyak 514 kasus.
“Dalam Stunting Summit Kota Bogor di Saung Dolken, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara pada Rabu (6/12/2023), saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan kolaborator. Terutama yang telah bekerja sama dengan tekad kuat untuk menurunkan stunting di Kota Bogor,” kata Dedie Rachim.
Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kota Bogor, Anas Rasmana, angka stunting di Kota Bogor turun drastis dari 2.363 menjadi 1.849 kasus. Dedie menyatakan bahwa upaya ini akan terus dilakukan dalam satu atau dua bulan ke depan, dengan harapan terjadi penurunan yang lebih signifikan.
Dedie menekankan bahwa penanganan stunting bukan hanya masalah tunggal, melainkan multi-masalah. Dia menyoroti pentingnya data dalam perjalanan ini dan meminta kehati-hatian dalam pengelolaan serta pemanfaatan data, terutama data migrasi dari luar daerah.
Kepala DP3A Kota Bogor, Anas Rasmana, melaporkan penurunan angka dari 2.363 menjadi 1.849, dan angka yang berisiko stunting turun dari 21 ribu menjadi 19 ribu. Melalui program Penting Lur, survei intervensi berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 43 persen pada 1.000 anak stunting.
“Ada total 68 kolaborator yang turut membantu percepatan penanganan stunting di Kota Bogor. Harapan kami adalah menjaga momentum ini, dan program Penting Lur dapat dilanjutkan karena membuktikan keberhasilannya dalam menangani anak-anak yang berisiko stunting,” kata Kepala DP3A Kota Bogor, Anas Rasmana.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, bersama beberapa kepala perangkat daerah dan perwakilan Forkopimda Kota Bogor, meninjau stand dan inovasi setiap kecamatan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan penghargaan bagi kecamatan yang berhasil menurunkan angka stunting dengan inovasi dan kolaborasi. Penandatanganan perjanjian juga dilakukan dengan beberapa pihak untuk pencegahan dan penanggulangan stunting, termasuk dengan Perkumpulan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Indonesia (P3SI). ( Y.Irawan/ *)