Advertisement

Bukit Pesawahan Setinggi 30 Meter Longsor, Jalur Penghubung Antar Kecamatan Cianjur Lumpuh

Advertisement

JABAR MEMANGGIL– Bukit pesawahan setinggi 30 meter di Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, longsor dan menghambat akses jalan penghubung antar kecamatan pada Sabtu (2/12).

Material longsoran dan pepohonan besar, menutup seluruh badan jalan sepanjang sekitar 100 meter dengan tinggi longsoran mencapai 3 meter. Selain merintangi badan jalan, tanah juga merusak satu rumah warga yang berada di bawah tebing, merusak bagian depan rumah tersebut.

Kepala Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Misbahudin, menjelaskan bahwa longsor disebabkan oleh tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Sebelum longsor, bukit tersebut mengalami keretakan akibat gempa bumi satu tahun yang lalu. Setelah diguyur hujan terus-menerus, bukit tersebut akhirnya longsor.

“Akses jalan utama antar kecamatan lumpuh, tidak bisa dilewati kendaraan mobil ataupun motor. Bukit pesawahan di kawasan ini longsor, dengan material berupa tanah lumpur dan pepohonan menutup badan jalan,” ujar Misbahudin kepada wartawan.

Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka dalam bencana longsor ini, akses vital untuk kesehatan, pendidikan, dan perekonomian terhambat untuk sementara waktu karena jalurnya tertutup.

“Sempat khawatir, takut ada warga yang sedang di sawah atau pengendara yang melintas saat kejadian. Dari hasil pengecekan, dipastikan tidak ada korban jiwa atau luka, dan kami juga telah melaporkan kejadian ini ke BPBD dan menunggu alat berat. Pembersihan material secara manual tidak memungkinkan,” ujarnya.

Misbahudin menambahkan bahwa warga terpaksa menggunakan jalan alternatif meskipun dengan jarak tempuh yang lebih jauh.

“Aktivitas sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan warga setempat sangat terhambat. Saat ini, warga harus menempuh jarak belasan kilometer untuk sampai ke kota kecamatan,” pungkasnya.

Hingga hari ini, satu unit alat berat sudah diterjunkan dan telah memulai evakuasi material tanah yang menutupi seluruh badan jalan. (Muchlis Bachtiar).