JABAR MEMANGGIL– Salah satu dari dua korban yang meninggal akibat ledakan tabung gas CNG di Sukabumi, Jawa Barat, telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Kecamatan Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi. Keluarga menuntut pertanggungjawaban, sementara polisi masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut.
Heni Handayani, 57 tahun, warga Desa Berkah, Kecamatan Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi, dimakamkan setelah menjadi korban ledakan gas CNG. Kejadian terjadi ketika truk mengangkut gas dari Bogor ke Sukabumi di Jalan Raya Karang Tengah Cibadak. Heni tertusuk pipa besi penahan tabung gas yang terpental, menembus kaca mobil. Proses pemakaman dihadiri ratusan warga, dengan keluarga menyoroti kemungkinan kelalaian yang menyebabkan korban tewas, luka, dan merusak rumah.
Muhamad Noval Isnaeni, anak korban dan saksi kejadian, menegaskan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan manusia, bukan faktor alam. Ia mendesak polisi menyelidiki dengan cermat. Hingga saat ini, belum ada tindakan baik dari pihak perusahaan.
” kami pihak keluarga meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki dengan cermat penyebab peristiwa yang menewaskan orang tua kami, ” Tegasnya.
Sementara itu, Satreskrim Polres Sukabumi telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan adanya patahan pada pipa penyambung yang melekat pada tabung gas. Patahan ini sedang dalam penyelidikan, mengingat ledakan terjadi saat truk terjebak macet tanpa getaran. Mobil dan sopir juga telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
” Kami terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini, dan kami juga sudah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan,” Ujarnya
Selain Heni Handayani, korban lain dengan inisial UO dari Parakansalak juga telah dimakamkan. Sementara tiga dari lima korban luka masih dirawat di rumah sakit. ( P. Haeruman)