Modus Teror “Orderan Fiktif” Hingga Jutaan Rupiah, Gadis Ini Alami Penderitaan

Advertisement

JABAR MEMANGGIL-Seorang pria telah melakukan tindakan teror terhadap seorang gadis dengan mengirimkan orderan fiktif berupa makanan. Dengan nominal orderan mencapai jutaan rupiah, gadis tersebut terpaksa harus menanggung beban keuangan yang tidak diinginkannya. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial.

Dalam video amatir yang diunggah oleh Alya, gadis yang menjadi penerima orderan fiktif, terlihat puluhan pengemudi ojek daring berkumpul di depan sebuah rumah di Kampung Pabuaran Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor. Kedatangan para pengemudi ojek daring ini bertujuan untuk mengantarkan pesanan dari seseorang kepada Alya.

Pesanan-pesanan ini menumpuk setelah Alya menolak cinta seorang pria bernama Wahyu Juli Saputra, yang dikenal melalui platform TikTok.

Alya, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, berhasil mengonfirmasi bahwa pria tersebut, Wahyu, merupakan pelaku dari orderan fiktif tersebut.

Korban, Alyani Syifa, menjelaskan bahwa kejadian ini berawal setelah seseorang yang mengaku sebagai anggota TNI di Semarang ingin membeli makanan di warung miliknya. Pria tersebut ternyata merupakan penonton setia live TikTok Alya.

Puluhan pengemudi ojek daring yang berkumpul di depan sebuah rumah di Kampung Pabuaran Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor. (Jabar Memanggil/ist)

Setelah beberapa bulan berkenalan, Alya kemudian mengirimkan lokasi tempatnya kepada pria tersebut. Pada kesempatan itu, sang pria mengungkapkan perasaannya kepada Alya, yang sayangnya ditolak.

“Awalnya dia adalah penonton live TikTok saya sejak bulan Januari, kemudian saya membuka warung pada bulan April. Saya membuat poster di story saya dengan nomor kontak WhatsApp, dan dia mengambil nomor saya dari situ, kemudian dia menghubungi saya dan mengaku sebagai penonton live sebelumnya. Saya sudah memeriksa nomor yang tidak dikenal itu dan saya merespons dengan baik, sesuai sewajarnya. Namun, setelah mengetahui bahwa saya memiliki hubungan dengan orang lain, dia tidak menerima dan terus melakukan orderan, awalnya berbayar. Dia mengatakan bahwa ini adalah cara untuk menyerang saya karena dia merasa kecewa terhadap saya.” ujarnya.

Akibat dari kejadian ini, korban mengalami kerugian finansial hingga jutaan rupiah karena terpaksa membayar orderan fiktif yang dipesan oleh pelaku. Karena kejadian ini sangat meresahkan, korban berencana untuk melaporkan insiden yang dialaminya ke Mapolsek Cibinong. (Agung)