JABAR MEMANGGIL– Sebanyak 15 sekolah dari 17 kecamatan yang terdampak gempa bumi Cianjur mengikuti lomba video dokumenter 2023 satu tahun pasca gempa bumi Cianjur, dengan tema ‘Cianjur Bangkit Cianjur Pulih’. Lomba tersebut digelar oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Cianjur. Untuk tingkat Pelajar SMA/SMK.
Ketua IJTI Korda Cianjur, Rendra Gozali, mengatakan, kegiatan lomba video dokumenter diikuti oleh sekolah-sekolah yang memang terdampak gempa bumi 2022 dari 17 kecamatan.
“Khusus untuk sekolah yang terdampak. Kenapa di khsususkan, karena mereka yang merasakan kondisi objektif pada saat gempa itu sendiri. Dan mereka membuat video dokumenter dengan rasa,” kata dia kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).
Menurut dia, apresiasinya sangat tinggi dari para peserta, karena memang setelah pasca gempa ini mereka mencoba untuk bangkit dan pilih dari keterpurukan gempa.
“Kita ajak mereka selain mengenang juga kita ajak mereka berkarya meskipun sempat mengalami keterpurukan. Dan dipulihkan kembali fisikologisnya dengan cara mari riang gembira dengan membuat video dokumenter,” tutur dia
Rendra mengungkapkan, dengan lomba tersebut diharapkan bagiamana siswa ini di tengah era digital khususnya untuk di Cianjur melek teknologi, dan juga siap menghadapi digital for poin O juga digital five poin O.
“Mereka kita pandu terkait video, visual, bagaimana mereka bercerita tentang fakta yang ada. Artinya satu sisi ada pesan moral kita seperti menjaga informasi hoax supaya mereka tidak terjebak pada pembuatan-pembuatan video yang mereka terbawa arus opini-opini yang menyesatkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman sangat mengapresiasi adanya perlombaan tersebut. Sebab, anak SMA sudah bisa membuat film dokumenter.
“Saya terus terang ikut bergerak dan luar biasa ternyata anak-anak SMA sudah bisa membuat film dokumenter terjadinya bencana. Ini sudah luar biasa dan saya apresiasi,” kata Herman.
Menurut Herman, kegiatan tersebut manfaatnya sangat luar biasa. Sehingga nanti film ini tidak akan hangus kalau di media sosial sampai kapanpun. Sehingga warga Cianjur atau siapapun akan melihat terus begitu dahsyatnya kejadian bencana alam tanggal 21 November 2022.
“Sehingga akan menjadi kenangan terus. Mudah-mudahan ini akan menjadi bekal khususnya warga Cianjur agar kedepan lebih hati-hati dan juga untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujarnya. (Muchlis Bachtiar)